Yudha Putra Ariansyah
10410100208(C++)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
kemajuan teknologi dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi (RISTEK, 2006). Tercakup dalam definisi tersebut
adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur
komputer maupun telekomunikasi. Istilah TIK atau Information and Communication
Technology (ICT), muncul setelah berpadunya teknologi komputer, baik perangkat keras
maupun perangkat lunaknya, dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran
informasi pada paruh kedua abad ke-20.
Pada bidang pendidikan, perkembangan TIK tentunya dapat memberikan dimensi
baru dalam hal kemampuan untuk mendapatkan literasi atau referensi bagi para pengajar
maupun mahasiswa. Berbagai sumber yang dapat dijadikan referensi bagi kalangan
akademik pada saat ini terasa lebih mudah untuk didapatkan.
Berbeda jika kita bandingkan pada era sekitar 10 atau 15 tahun yang lalu, ketika
kita akan mencari bahan penelitian yang akan dijadikan sebagai referensi, akan terasa
sulit dan kita hanya bergantung pada buku-buku dan penelitian-penelitian sebelumnya.
Perkembangan ilmu yang terjadi selama ini tidaklah berlangsung secara tiba-tiba,
melainkan terjadi secara bertahap. Perkembangan ilmu terjadi karena manusia selalu
dihadapkan pada tantangan alam, situasi dan kondisi yang memacu daya kreativitasnya.
Selalu terdapat dorongan untuk membuat manusia melangkah ke arah kemajuan dan
dorongan tersebut adalah rasa ingin tahu.
Untuk membangun sistem pendidikan Indonesia yang berkualitas diperlukan
adanya dukungan seluruh komponen secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Perkembangan global saat ini menuntut adanya perkembangan dari segi kualitas sumber
daya manusia. Dunia pendidikan Indonesia telah mengalami banyak transformasi, mulai
dari metode, fokus, kurikulum, dan lainnya.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang
cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan
yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk
mengoptimalkan pendaya-gunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran
masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak
adanya interaksi imbal-balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber
belajar atau fasilitator kepada pembelajar.
Teknologi komputer dengan kemampuan-nya mengolah dan menyajikan tayangan
multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk
mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya
mampu memberikan informasi searah (terlebih-lebih bila materi tayangannya adalah
materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang
berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran
berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan
keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat
yang sama.
Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasar teknologi
Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan
komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana
dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
Pada penelitian ini akan dibahas tentang beberapa alternatif media yang dapat
dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa, ataupun masyarakat umum dalam melakukan
penyebaran ilmu pengetahuan (sharing of knowledge) seperti Electronic Book (e-Book),
Electronic Learning (e-learning), dan beberapa aplikasi lainnya. 1. PENDAHULUAN
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) secara umum adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
kemajuan teknologi dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi (RISTEK, 2006). Tercakup dalam definisi tersebut
adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur
komputer maupun telekomunikasi. Istilah TIK atau Information and Communication
Technology (ICT), muncul setelah berpadunya teknologi komputer, baik perangkat keras
maupun perangkat lunaknya, dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran
informasi pada paruh kedua abad ke-20.
Pada bidang pendidikan, perkembangan TIK tentunya dapat memberikan dimensi
baru dalam hal kemampuan untuk mendapatkan literasi atau referensi bagi para pengajar
maupun mahasiswa. Berbagai sumber yang dapat dijadikan referensi bagi kalangan
akademik pada saat ini terasa lebih mudah untuk didapatkan.
Berbeda jika kita bandingkan pada era sekitar 10 atau 15 tahun yang lalu, ketika
kita akan mencari bahan penelitian yang akan dijadikan sebagai referensi, akan terasa
sulit dan kita hanya bergantung pada buku-buku dan penelitian-penelitian sebelumnya.
Perkembangan ilmu yang terjadi selama ini tidaklah berlangsung secara tiba-tiba,
melainkan terjadi secara bertahap. Perkembangan ilmu terjadi karena manusia selalu
dihadapkan pada tantangan alam, situasi dan kondisi yang memacu daya kreativitasnya.
Selalu terdapat dorongan untuk membuat manusia melangkah ke arah kemajuan dan
dorongan tersebut adalah rasa ingin tahu.
Untuk membangun sistem pendidikan Indonesia yang berkualitas diperlukan
adanya dukungan seluruh komponen secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Perkembangan global saat ini menuntut adanya perkembangan dari segi kualitas sumber
daya manusia. Dunia pendidikan Indonesia telah mengalami banyak transformasi, mulai
dari metode, fokus, kurikulum, dan lainnya.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang
cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan
yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk
mengoptimalkan pendaya-gunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran
masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak
adanya interaksi imbal-balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber
belajar atau fasilitator kepada pembelajar.
Teknologi komputer dengan kemampuan-nya mengolah dan menyajikan tayangan
multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk
mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya
mampu memberikan informasi searah (terlebih-lebih bila materi tayangannya adalah
materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang
berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran
berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan
keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat
yang sama.
Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasar teknologi
Internet, memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan
komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana
dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
Pada penelitian ini akan dibahas tentang beberapa alternatif media yang dapat
dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa, ataupun masyarakat umum dalam melakukan
penyebaran ilmu pengetahuan (sharing of knowledge) seperti Electronic Book (e-Book),
Electronic Learning (e-learning), dan beberapa aplikasi lainnya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknologi Web
Teknologi World Wide Web (WWW) atau singkatnya web, seakan-akan telah
menghilangkan batasan tempat dan waktu dalam berkomunikasi antar berbagai komunitas
di segala penjuru dunia. Dengan begitu pesatnya arus internet, perkembangan teknologi
web pun semakin hari semakin canggih saja. Pertama kali diperkenalkan dan dikembangkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989, Web versi 1.0 adalah langkah
awal dunia internet (El Diablue, 2009).
Dengan teknologi ini, Internet dapat digambarkan layaknya sebuah papan
pengumuman raksasa yang menyediakan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia.
Disini konsumen hanya diberikan hak untuk mencari (search) and read (mencari dan
membaca), sedangkan otoritas untuk menampilkan dan merubah content tetap dipegang
oleh pemilik website sepenuhnya.
Istilah Web 2.0 pertama kali digemborkan oleh Tim O’Reilly dan dikembangkan
sekitar tahun 2004. Sebenarnya Web 2.0 bukan merupakan teknologi baru, karena sama
dengan Web 1.0, Web 2.0 masih dibangun dengan menggunakan HyperText Markup
Language (HTML). Tidak seperti pendahulunya, Web 2.0 memungkinkan adanya
komunikasi dua arah. Seorang pembaca dapat menayangkan kontennya sendiri atau
memberikan tanggapan terhadap konten pengguna lain melalui aplikasi guestbook,
comment, polling, dan lain-lain.
Dengan teknologi ini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa. Jaringan
sosial seperti Friendster, MySpace, Facebook dan lainnya membuat internet semakin
terasa hidup. Pengguna internet tidak hanya dapat mencari informasi, tetapi juga dapat
mencari teman, relasi bisnis atau bahkan pasangan hidup. Jaringan Luas. Konten Web
yang awalnya sedikit, dapat berkembang dalam waktu yang sangat cepat. Setiap orang
dapat memberikan kontribusinya dalam suatu website.
Hal ini menciptakan suatu jaringan informasi yang lebih luas dan dinamis. Jaringan
Luas. Konten Web yang awalnya sedikit, dapat berkembang dalam waktu yang sangat
cepat. Setiap orang dapat memberikan kontribusinya dalam suatu website. Hal ini
menciptakan suatu jaringan informasi yang lebih luas dan dinamis.
Inilah terobosan terbaru dalam WWW. Web 3.0 menyempurnakan aspek interaksi
dari Web 2.0. Teknologi ini menawarkan adanya interaksi lebih nyata yang bersifat
virtual 3D. Dengan demikian, pengguna internet akan diberikan semua fasilitas layaknya
dalam kehidupan nyata. Pengguna akan diberlakukan layaknya pengunjung butik dalam
mendapatkan apa yang diinginkannya. Bukan seperti pengunjung supermarket yang harus
mencari dan mendapatkan barangnya sendiri. Sebagai teknologi yang masih dikembangkan, Web 3.0 memberikan gambaran
yang cukup menjanjikan bagi industri WWW di masa depan. Perusahaan di dunia seperti
Google Co-Ops dan Secondlife merupakan contoh beberapa perusahaan yang mulai
melirik Web 3.0.
Bukan hanya di negara-negara maju, di Indonesia pun ada yang mulai
mengembangkan Web 3.0, yaitu Li’L Online (LILO) Community. Namun, di Indonesia,
perkembangan Web 3.0 mungkin akan sedikit terseok. Perlu diketahui, bahwa untuk
mendukung Web 3.0 dibutuhkan kecepatan akses internet yang memadai dan spesifikasi
komputer yang tidak enteng, dengan harga yang tentunya tidak murah.
Untuk itu, kita hanya bisa berharap agar kelak harga komputer dan biaya koneksi
internet di Indonesia jadi lebih terjangkau oleh masyarakat. Ditambah lagi dengan
pertumbuhan jasa provider Intenet di Indonesia juga sangat mempengaruhi bagi
masyarakat kita untuk lebih kompetitif dalam memilih layanan provider tersebut. Namun
kondisi ini juga sangat diperlukan peranan pemerintah untuk lebih bijaksana dan
profesional, terutama dalam mengatur dan mengeluarkan regulasi tentang pelaksanaan
TIK di masyarakat luas (Loyalty, 2009).
2.1.1. Membuat Web Sederhana
Dalam membuat website ada 2 komponen yang harus dipersiapkan yaitu domain
dan web hosting. Domain adalah nama dan alamat dari sebuah website contohnya
namadomain.co.cc dan Web Hosting adalah tempat Anda meletakkan file-file website
pada server yang terhubung dengan jaringan internet. Saat ini banyak sekali perusahaan di
indonesia maupun di luar negeri yang bergerak di bidang jasa pendaftaran domain dan
penyediaan paket web hosting. Dengan tingkat persaingan yang ketat saat ini, sampai-
sampai ada beberapa perusahaan domain dan hosting yang memberikan layanannya
secara gratis dan Anda dapat memanfaat hal tersebut untuk membuat website Anda
dengan biaya hampir nol, sebab biaya normal untuk pembelian domain kira-kira
Rp.80.000,- per tahun dan untuk web hosting kira-kira Rp. 360.000,- pertahun untuk
paket pemula. Bila Anda membuat website untuk kepentingan personal atau bisnis kecil,
Anda bisa mengambil domain dan web hosting gratis dan bila Anda membuat website
untuk kepentingan bisnis besar, tentunya sebaiknya Anda menggunakan domain dan web
hosting yang berbayar, hal ini dikarenakan dengan kebutuhan spesifikasi web hosting yang diberikan untuk menunjang kebutuhan website Anda. Dan setelah Anda
mempersiapkan domain dan hosting, langkah selanjutnya Anda baru membuat website.
Website Anda tersebut dapat Anda buat dengan menggunakan website builder yang
disediakan oleh perusahaan tempat Anda membeli web hosting atau bisa juga
menggunakan fasilitas fantastico pada cpanel web hosting untuk menginstall software
seperti blog wordpress, CMS, forum phpbb dan lain-lainnya, dan selain itu Anda juga
bisa membuat website sendiri baik melalui template atau membuatnya dari dasar dengan
menggunakan software seperti FrontPage, Dreamweaver atau software lainnya. Ada
banyak cara, dan pada tutorial yang saya tuliskan kali ini, Anda dapat mempelajari
membuat website dengan website builder yang disediakan oleh penyedia web hosting dan
juga menggunakan domain dan web hosting yang gratis. Silahkan Anda mencobanya,
dengan mencobanya Anda akan belajar banyak. Mari kita mulai...
Langkah-Langkah Mendaftar Domain Gratis:
1. Buka http://www.co.cc
2. Selanjutnya ketikkan nama domain yangAnda inginkan.
3. Bila nama domain masih tersedia, klik ”Continue to registration”.
4. Kemudian buat account baru, klik ”Create an account now”. Dan bila Anda sudah
pernah membuat account sebelumnya, Anda tinggal ”sign in” memasukkan
username (email) dan password yang pernah Anda buat sebelumnya. Catatan: 1
account Anda bisa memiliki sampai 3 nama domain .co.cc.
5. Kemudian isi data diri Anda dengan lengkap dan benar, data” organization
name” bisa Anda kosongkan.
6. Proses pendaftaran domain sudah berhasil selanjutnya klik ”Set up”.
7. Kemudian Anda perlu memasukkan data Name Server yang disediakan oleh
Web Hosting Anda. Anda biarkan dahulu halaman website ini , jangan Anda
tutup dan ikuti langkah selanjutnya untuk mendaftar web hosting gratis.
Langkah-Langkah MendaftarWeb Hosting Gratis:
1. Buka halaman baru pada browser Firefox atau Internet Explorer Anda dan
ketikkan alamat website: http://www.000webghost.com
2. Kemudian Klik tombol ”Sign Up” untuk memulainnya.
3. Anda isikan namadomain yang Anda pilih sebelumnya contoh
namadoman.co.cc, kemudian isikan data-data lainnya dengan lengkap dan
benar.
4. Selanjutnya Anda perlu melakukan konfirmasi melalui email Anda, cek pada
inbox maupun bulkmail account Email Anda.
5. Pada Email Anda klik Link Konfirmasi pembuatan account pada web hosting
gratis tersebut.
6. Kemudian Klik “Setup My Account”.
7. Proses Setup web hosting sedang dilakukan, Anda biarkan sampai proses setup
selesai.
8. Proses Setup Hosting sudah selesai, sebaiknyaAnda catat data-data untuk
mengakses member area dan account detail Anda, untuk mudahnya simpan saja
halaman ini (File>Save Page as pada browser Anda). Selanjutnya catat
NameServer yang diberikan, dan masukkan data tersebut pada account domain
Anda untuk mengupdate data DNS (Domain Name Server), Catat nameservers
yang diberikan: dns1.000webhost.com dan dns2.000webhost.com.
9. Kembali ke halaman account domain Anda, masukkan dataDNS (Domain
Name Server) yang diberikan oleh web hosting tersebut pada account domain
Anda, kemudian klik ”Set up”.
10. Proses pendaftaran dan menghubungkan domain dan hosting gratis sudah
selesai. Anda bisa menunggu sampai proses penyebaran DNS selesai, proses ini
bisa cepat dan bisa lambat sampai dengan 2x24jam. Bila proses penyebaran
DNS sudah selesai Anda bisa mengeceknya dengan mengetikkan nama domain
Anda pada browser, dan bila proses penyebaran DNS sudah selesai maka akan
ditampilkan halaman seperti ini:
Selanjutnya Anda bisa menggunakan website Builder yang sudah disediakan oleh
web hosting tersebut untuk membuat website Anda, atau menggunakan fasilitas
fantastico (site software) atau membuat website sendiri dari template atau membangun dari dasar menggunakan software FrontPage, Dreamweaver dan lain-
lainnya.
Catatan:
· Anda bisa memiliki nama domain sampai dengan 3 buah nama domain .co.cc
untuk 1 account Anda, Anda bisa manfaatkan sebagai nama domain untuk
nama domain blog Anda di blogger.com, account friendster Anda, account
multiply Anda dan lain-lainnya. Sehingga Anda akan mendapatkan nama
domain seperti namaanda.co.cc menjadi lebih simpel dan mudah diingat.
Prosesnya sama, Setelah mendaftarkan nama domain Anda, pada halaman
manage domain, Anda hanya perlu memilih pilihan ke-3 URL Forwarding.
(Pada tutorial ini Anda memilih pilihan ke-1 Manage DNS, karena Anda
menggunakan layanan web hosting).
· Untuk web hosting gratis tersebut, Anda hanya bisa menggunakan 1 account
web hosting untuk 1 alamat email Anda.
Langkah-Langkah MembuatWebsite
Proses membuat website bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, bisa
menggunakan website builder yang sudah disediakan oleh perusahaan web hosting,
bisa menggunakan cpanel melalui fasilitas fantastico (site software) atau bisa juga
membuat website sendiri secara manual melalui frontpage, dreamweaver atau
software lainnya.Untuk mudahnya Anda bisa menggunakanWebsite Builder yang
sudah disediakan oleh perusahaan web hosting.
Langkah –langkah membuat website menggunakan website builder yaitu:
1. Buka pada browser Anda http://000webhost.com
2. Pada Langkah pertama, Anda masukkan nama domain Anda contoh
namadomain.co.cc dan masukkan juga username cpanel dan password
cpanelAnda, dan klik ”Next -> Step 2”.
3. Pada Langkah kedua, Anda pilih template website yang Anda sukai dan klik
pada Template yang disukai kemudian klik ”Next -> step 3”.
4. Masukkan Data yang diperlukan untuk website Anda, bila sudah selesai Klik ”
Go -> Install my website!”.
5. Proses pembuatan website Anda sedang dilakukan, biarkan beberapa saat
sampai proses selesai.
6. Proses Pembuatan Website sudah selesai, Anda bisa melakukan preview
website Anda dan juga mengakses admin area website anda. Untuk
mengupdate website Anda, Anda bisa mengakses admin area tersebut,
sedangkan bila ingin mengedit account web hostingAnda, Anda bisa
mengakses pada halaman member web hosting tersebut di
http://www.000webhost.com/members/
Contoh Tampilan Website Anda, (Anda dapat mengupdate isinya di
AdminAreaAnda):
2.1.2. Membuat blog Gratis dengan wordpress dan blogspot
A. Membuat Blog dengan Wordpress
Syarat membuat blog:
· Memiliki email, jika Anda belum memiliki email, Anda bisa membuat email
gratis di
· http://mail.yahoo.com atau http://gmail.com
· Koneksi Internet, minimal butuh waktu sekitar 10 menit untuk melakukan
pendaftaran dan menulis artikel atau posting.
· Anda bisa mengoperasikan komputer minimal Microsoft Word atau program lain
yang serupa.
Anda tidak harus memakai komputer yang selalu terkoneksi Internet, karena
Anda bisa menulis artikel Anda secara offline (tanpa koneksi Internet) dengan
menggunakan Notepad, Microsoft Word, atau Microsoft Frontpage. Kemudian pada
saat online, Anda tinggal copy-paste dari tulisan yang sudah Anda buat. Hal ini dapat
menghemat pengeluaran biaya online Anda.
Sekarang Anda bisa memulai dengan membuat blog versi gratis di
Wordpress.com, dan jika suatu saat Anda menginginkan, Anda bisa meng-upgrade
blog Anda menjadi versi bayar dengan feature yang lebih komplit.
a. Pendaftaran di Wordpress.com
Langkah-langkah pendaftaran cukup sederhana, yaitu:
1. Buka http://wordpress.com
2. Klik pada tulisan Sign Up Now
3. Isikan data-data Anda. Lihat contoh di bawah ini. Blog Anda nantinya
mempunyai alamat: http://username.wordpress.com
Jangan lupa cek pada pilihan bahwa Anda menyetujui syarat-syarat (Term of
Service) dan pilih Gimme a blog (berikan saya blog). Setelah data-data diisi
lengkap, klik next. Jika username sudah diambil orang, Anda dipersilahkan untuk
membuat username yang baru. Pilihlah yang unik tetapi mudah diingat.
4. Jika username tersedia, pilih bahasa blog Anda, misalnya Bahasa Indonesia.
Selanjutnya Anda dapat meneruskan dengan mengklik sign-up.
5. Anda akan segera menerima email dari Wordpress.com. Buka email dan klik
link aktivasi yang ada di email tersebut, maka Anda akan melihat halaman seperti
ini:
6. Selamat, Anda sudah mendaftar blog di Wordpress.com, selanjutnya Anda dapat
login di http://wordpress.com atau melihat blog Anda di
http://username.wordpress.com (misalnya http://unnes.info)
b. Login di Wordpress.com
Buka http://wordpress.com, masukkan username dan password Anda
kemudian klik login atau enter. Anda dapat mulai masuk ke Dashboard (dasbor)
dengan cara mengklik nama blog Anda yang terlihat pada kiri halaman atau menu
atas halaman.
c. Masuk ke Dasboard (Dasbor)
Setelah Anda login, Anda akan masuk ke dashboard (Dasbor). Halaman
dashboard inilah yang merupakan halaman control panel blog Anda. Sekarang
klik pada username Anda yang terletak pada bagian kanan atas atau menu
Pengguna -> Profil Anda atau Users -> Your Profile di kiri bawah halaman (lihat
gambar di bawah ini).
Jika Anda mengklik menu ini, maka Anda akan masuk ke halaman Profil.
d. Mengganti bahasa interface
Di halaman Profil (dapat dibuka melalui menu Pengguna -> Profil Anda atau
Users -> Your Profile) Anda dapat mengubah bahasa Interface ke Bahasa Inggris.
Bahasa interface adalah bahasa control panel. BAHASA INTERFACE
berbeda dengan BAHASA ISI BLOG.
• Bahasa interface adalah bahasa control panel ketika Anda login ke
Wordpress.com
• Bahasa isi blog adalah bahasa artikel blog itu sendiri.
Bahasa Interface ada di menu Pengguna -> Profil Anda atau Users -> Your
Profile, sedangkan Bahasa Isi Blog ada di menu Settings -> General.
Anda dapat menggunakan interface Bahasa Inggris meskipun blog Anda
isinya Bahasa Indonesia atau sebaliknya. Untuk memudahkan Anda mempelajari
tutorial ini, settinglah Bahasa Interface menjadi Bahasa Inggris (en – English).
Kemudian klik di tombol “Perbarui Profil”.
Mengapa bahasa interface menggunakan bahasa Inggris?
• Ketika saya mencoba bahasa interface menggunakan Bahasa Indonesia,
banyak kata-kata yang terjemahannya terkesan aneh, misalnya “Kepala
Gambar” untuk menggantikan “Header Image”. Atau mungkin saya lebih
nyaman menggunakan kata “Link” daripada “Taut”.
• Sambil membuka-buka control panel, Anda bisa sekalian belajar bahasa
Inggris dan menguasai istilah-istilah blog dalam bahasa Inggris.
Jangan lupa klik pada tombol “Perbarui Profil” di bagian bawah halaman setelah
melakukan perubahan bahasa interface. Sekarang coba menuju Dashboard
kembali. Anda akan melihat Dashboard dalam bahasa Inggris.
e. Penjelasan menu dan sub menu
Pada halaman sebelah kiri, terdapat menu Dashboard, Post, Media, dan lain-
lain. Menu ini jika diklik akan muncul sub menu yang ada di bawahnya misalnya
jika Anda mengklik menu Post maka akan muncul sub menu Edit, Add New,
Tags, dan Categories. Sekarang Anda perlu mengetahui fungsi menu-menu
tersebut tanpa harus mencobanya sekarang, karena nanti kita akan lebih lanjut.
• Dashboard, adalah pusat control panel blog Anda, berisi sub menu:
o Blog Stats, berisi statistik blog Anda, misalnya jumlah pengunjung blog Anda.
o Blog Surfer, Anda dapat melihat isi blog lain dari dalam control panel Anda.
o My Comments, berisi komentar-komentar Anda yang pernah Anda tulis, baik di
blog sendiri atau blog lain.
o Tag Surfer, menjelajah blog lain dengan kata kunci.
o Readomattic, menampilkan blog yang terdaftar pada blog surfer dan tag surfer.
• Post, adalah menu untuk membuat dan mengedit tulisan atau artikel:
o Edit, digunakan untuk mengedit tulisan atau artikel yang sudah ada.
o Add New, digunakan untuk membuat tulisan atau artike baru (ini yang nantinya
paling sering Anda lakukan).
o Tags, digunakan untuk mengedit kata kunci. o Categories, digunakan untuk mengedit ketegori.
• Media, adalah tempat menyimpan file JPG, JPEG, PNG, GIF, PDF, DOC, PPT,
dan ODT.
o Library, berisi daftar file-file Anda.
o Add New, jika akan meng-upload file dari komputer atau Internet ke blog Anda.
• Links, pada blog Anda dapat ditambahi link atau yang disebut blogroll.
o Edit, digunakan untuk mengedit link yang sudah ada.
o Add New, digunakan untuk menambah link.
o Link Categories, digunakan untuk mengedit kategori link.
• Pages, adalah menu untuk membuat dan mengedit halaman statis (seperti
halaman about/contact pada blog Anda).
o Edit, untuk mengedit Page yang sudah ada.
o Add New, untuk menambah page baru.
• Comments, digunakan untuk mengedit komentar dalam blog Anda.
• Pools, digunakan untuk membuat dan mengedit pool dalam blog Anda. Pool adalah
jajak pendapat untuk pengunjung blog Anda.
• Appearance, adalah menu yang digunakan untuk mengganti tampilan blog Anda.
o Themes, untuk mengganti tema blog Anda.
o Widgets, untuk mengganti hiasan blog Anda.
o Extras, Anda bisa mengganti setting tambahan tampilan blog Anda.
o Custom Image Header, jika themes blog Anda mendukung, Anda bisa mengganti
gambar header (gambar yang ada pada atas halaman blog).
o Edit CSS, Anda bisa mengedit tampilan dengan kode-kode (untuk versi yang
bayar).
• Users, menu untuk setting identitas penulis atau pemilik blog.
o Author & Users, untuk setting penulis blog yang bisa lebih dari satu. o Your Profile, untuk mengganti profil Anda.
o Invites, untuk mengajak teman Anda menggunakan Wordpress.com (via email).
• Tools, fasilitas tambahan untuk blog Anda, diantaranya adalah fasilitas install
turbo agar komputer Anda lebih cepat saat membuka blog di Wordpress.com
o Import, digunakan untuk memasukkan isi blog lain yang sudah Anda simpan
(Export) ke blog Anda.
o Export, digunakan untuk menyimpan blog Anda, sehingga dapat di-import ke
blog lain.
• Settings, adalah menu pengaturan blog Anda.
o General, setting umum seperti judul blog Anda.
o Writing, setting yang berhubungan dengan tulisan Anda.
o Reading, setting yang efeknya ada pada pembaca blog Anda.
o Discussion, setting komentar blog Anda.
o Media, setting media dalam blog Anda.
o Privacy, setting agar blog Anda masuk ke dalam search engine atau tidak.
o Delete Blog, untuk menghapus blog Anda.
o Open ID, untuk menggunakan satu ID yang bisa digunakan pada banyak layanan.
o Domains, untuk membuat blog Anda dengan domain tersendiri. Misalnya:
http://nama-anda.com (berbayar)
http://nama-anda.wordpress.com (gratis).
• Upgrades, untuk meng-upgrade versi blog Anda dari yang semula gratis
menjadi berbayar.
B. Membuat blog dengan Blogspot
Tutorial pembuatan blog ini menggunakan blogspot(blogger) sebagai tempat
pembuatannya. Sebelum kita belajar membuat blog, kita harus mempunyai satu
alamat e-mail yang masih aktif. Karena kita membuat blog di blogspot, maka
sebaiknya kita memiliki satu alamat e-mail di gmail.
Cara Membuat E-Mail di GMAIL
1. Masuk ke www.gmail.com
2. Pilih Signup ke Gmail untuk mendaftar, kemudian isi formulir dengan lengkap
3. Jika sudah selesai mengisi formulir, silakan klik tombol “saya menerima,
buat akunku”
4. Jika Muncul tampilan seperti di bawah ini, berarti anda sudah berhasil
membuat e-mail
5. Untuk meyakinkan bahwa anda sudah membuat e-mail, klik link saya siap,
tampilkan account saya.
6. Silakan Sign Out kalau sudah selesai melihat e-mail
Cara Membuat Blog di Blogspot
Ada beberapa cara membuat blog di blogspot diantaranya dengan masuk ke
www.blogspot.com atau masuk melalui google(khusus bagi yang mempunyai
alamat e-mail di gmail). Untuk tutorial kali ini akan dimulai dari
www.blogspot.com
1. Masuk ke www.blogspot.com
2. Klik tombol tombol “Ciptakan Blog Anda”, maka akan muncul tampilan
berikut :
3. Isi formulir dengan benar
4. Jangan lupa isi tanda rumput pada “saya menerima persyaratan dan layanan”
5. Tekan Tombol Lanjutkan
6. Isi judul blog dan alamat blog
7. Untuk mengetahui apakah blog tersebut tersedia atau tidak, klik “cek
ketersediaan”
8. Silakan Klik lanjutkan dan kemudian pilih salah satu template
9. Jika sudah keluar tampilan berikut, berarti anda sudah berhasil membuat blog
10. Selanjutnya silakan klik mulai blogging untuk mengatur blog anda.
2.2. Content Management System (CMS)
2.2.1. Latar Belakang dan Pengertian Content Management System (CMS)
Content Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS,
pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan
penyediaan informasi yang sangat cepat. Masih segar dalam ingatan kita, betapa
sederhananya sebuah website di era tahun 90-an. Dengan hanya mengandalkan
bahasa pemograman HTML dan beberapa gambar serta informasi yang statis, sebuah perusahaan berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya
kepada para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi dalam perusahaan,
pihak manajeman mau tak mau haruslah berhubungan terlebih dahulu dengan
pihak Humas sebelum akhirnya semua bahan diserahkan kepada pihak webmaster.
Pihak inilah yang nantinya akan mengadakan perubahan terhadap isi website.
Dapat dibayangkan bila hal yang sama terjadi terus-menerus, berulang kali dan
dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan
untuk memproses semuanya. Selain tidak efisien, biaya operasional yang harus
dikeluarkan juga sangatlah besar. Tentu saja situasi seperti ini tidak diinginkan
oleh setiap orang. Dapat dikatakan sebuah metode atau sistem yang dapat
meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi dalam pengembangan website
sangatlah dibutuhkan. Dan salah satu solusi yang tepat untuk ini adalah dengan
menerapkan Content Mangement System atau CMS.
CMS secara sederhana dapat diartikan sebagai berikut:
Sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya
dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa
sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan
demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya
secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi
website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster. Bukankah ini suatu
hal yang efisien?
Karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat
senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan
tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari
website secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat,
pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat
dengan mudah dilakukan. CMS juga memberikan kefleksibelen dalam mengatur
alur kerja atau ‘workflow’ dan hak akses, sehingga memperbesar kesempatan
berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat
menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan
mengalami kemajuan yang cukup pesat. 2.2.2. Manfaat Content Management System (CMS)
Selain dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, CMS juga dapat
memberikan sejumlah manfaat kepada penggunanya yang dapat dijabarkan
sebagai berikut:
· Manajemen Data
Ini merupakan fungsi utama dari CMS. Semua data/informasi baik yang
telah ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasi dan disimpan secara baik.
Suatu waktu data/informasi tadi dapat dipergunakan kembali sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu, CMS juga mendukung berbagai macam format data, seperti
XML, HMTL, PDF, dll., indexing, fungsi pencarian, dan kontrol terhadap revisi
yang dilakukan terhadap data/informasi. Untuk menggunakan CMS biasanya
pengetahuan tentang bahasa pemograman tidaklah terlalu dibutuhkan, karena
semua proses berjalan dengan otomatis (WYSIWYG). Begitupula dengan proses
‘update’, dapat dilakukan dengan cepat sehingga menjamin kemutakhiran
informasi yang ditampilkan.
· Mengatur Siklus Hidup Web
Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk
mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu
penampilan dan lokasi penampilan di website. Tak jarang sebelum ditampilkan,
bagian atau isi yang dimaksud terlebih dahulu di-review oleh editor sehingga
dijamin kevaliditasannya.
· Mendukung Web Templating dan Standarisasi
Setiap halaman website yang dihasilkan berasal dari template yang telah
terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi dari
tampilan secara keseluruhan, para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara
penuh dalam melaksanakan tugasnya menyediakan isi website. Bila isi telah
tersedia, maka proses publikasi dapat berjalan dengan mudah karena sudah ada template sebelumnya. Beberapa bagian dari website biasanya telah ditetapkan
sedemikian rupa sehingga tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan untuk
memberikan standarisasi kepada seluruh bagian dari website.
· Personalisasi Web
Sekali sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya. Terlebih lagi dengan
kelebihan CMS yang dapat memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan
proses personalisasi dapat berjalan dengan mudah.
· Sindikasi
Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi
isinya kepada website-website yang lain. Format data yang didukung juga cukup
variatif, mulai dari rss, rdf, xml hingga ‘backend scripting’. Sama halnya dengan
personalisasi, sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan desain
telah dibuat terpisah.
· Akuntabilitas
Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada
para penggunanya, data/informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawab-
kan dengan baik. Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing
dengan hak akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan
yang terjadi di website dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera.
· Pemanfaatan CMS
CMS pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan
dan dalam berbagai kondisi, seperti untuk:
a. Mengelola website pribadi.
b. Mengelola website perusahaan/bisnis.
c. Portal atau website komunitas.
d. Galeri foto, dan lain sebagainya. e. Forum.
f. Aplikasi E-Commerce.
g. Dan lain-lain.
2.2.3. Memilih CMS
Dengan tersedianya berbagai solusi CMS di pasaran, sudah menjadi suatu
keharusan bagi kita untuk memilih sebuah CMS yang akan dipakai dengan
bijaksana. Sama halnya dengan produk software lainnya, setiap penyedia
jasa/produsen CMS tentunya akan menawarkan produk andalan mereka dengan
sejumlah feature yang terkadang hampir mirip satu sama lainnya. Tidak jarang
pula mereka menawarkan solusi yang lain daripada yang lain, tapi apakah itu yang
benar-benar kita inginkan?
Ibarat membeli sebuah mobil, kepuasan dalam pemakaian juga memegang
peranan penting. Bukan radio, CD player atau AC yang menjadi daya tarik kita
membeli mobil tersebut, tapi lebih kepada seberapa jauh mobil tersebut
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula dalam memilih sebuah
CMS. Tidak mudah memang menemukan CMS yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan kita. Bahkan sudah menjadi suatu hal yang biasa, bila kita senantiasa
berganti dari satu CMS ke CMS yang lainnya untuk sekedar mencari tahu atau
bereksperimen. Bagi dunia bisnis dan dagang, membeli sebuah CMS adalah
sebuah investasi yang harus dapat dihitung ' Return On Investment' (ROI) -nya.
Hal ini berarti sebuah CMS itu harus dapat memenuhi
Kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa yang akan datang dengan segala
fungsionalitasnya dan juga memberikan keuntungan. Namun, tidak jarang dikarenakan kurangnya informasi dan pengalaman, investasi tersebut menjadi sia-
sia belaka. Suatu hal yang tentunya sangat tidak kita harapkan terjadi.
Untuk dapat memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
anda sekaligus memperoleh manfaat yang optimal darinya, beberapa langkah
berikut mungkin dapat membantu.
1. Kenalilah terlebih dahulu tujuan dan target yang hendak dicapai dengan
penerapan CMS beserta strategi-strategi yang dibutuhkan. Bila dapat ajaklah
semua pihak yang berkepentingan. Kemudian rumuskanlah di atas kertas dan
usahakan memiliki proyeksi jauh ke depan.
2. Mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan yang anda miliki secara
organisatoris, seperti berapa jumlah penulis/editor/pengguna yang ada, lokasi
geografis dari pengguna, kemampuan teknis yang dikuasai, jenis isi yang akan
dipublikasikan, dan lain sebagainya. Perlu diingat juga, setiap orang memiliki
kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Cobalah untuk mencari jalan
tengah guna menjembatani perbedaan ini.
3. Menjabarkan kebutuhan teknis yang diinginkan dan yang telah dimiliki, serta
waktu yang dialokasikan untuk mengelola CMS. Yang termasuk di sini antara
lain berapa jumlah personal IT yang bekerja di organisasi anda beserta
keahlian yang dikuasai, hardware dan software yang dimiliki, dan lain
sebagainya.
4. Sebuah prinsip yang harus diperhatikan untuk dua poin di atas, ‘lebih baik
lebih dari pada kurang’. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diduga di masa yang akan datang.
5. Menentukan jumlah biaya yang akan dikeluarkan. Jangan sampai besar pasak
daripada tiang nantinya.
6. Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis
telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS
apa yang akan dipakai. Saat ini terdapat dua jenis CMS di pasaran, CMS
Komersial dan CMS Open Source.
a. CMS Komersial. Dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan
software yang menjalankan usahanya dengan motif mencari keuntungan.
CMS jenis ini memiliki dan menyediakan hampir semua feature yang
diharapkan dari sebuah CMS dan tentu saja tidak tersedia secara gratis.
Setiap pengguna yang ingin memanfaatkan CMS komersial untuk
mengelola website-nya haruslah membeli lisensi dari perusahaan
pembuatnya. Lisensi yang tersedia sangat bervariasi, mulai dari lisensi
yang berdasarkan kepada jumlah pengguna sampai kepada lisensi yang
sifatnya multiserver dan dari yang berharga ratusan dollar AS sampai
kepada jutaan dollar AS. Semua dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
implementasi yang diharapkan oleh pengguna. Sebagai layanan purna jual,
biasanya penyedia CMS akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis
berkelanjutan kepada para penggunanya. Tidak hanya itu, versi terbaru
dari produk yang dipakai juga dapat diperoleh dengan leluasa, dengan cara
mengunjungi area anggota dari website penyedia CMS yang dimaksud.
b. CMS Open Source. Dibuat dan dikembangkan oleh sekelompok orang
atau perusahaan yang intinya memberikan sebuah alternatif murah dan
terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara gratis dan dapat
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis ini
juga memberikan akses kepada penggunanya akan kode-kode pemograman, sehingga memudahkan pengguna untuk memodifikasi CMS
di masa-masa yang akan datang. Karena kode pemograman terbuka untuk
umum, secara tidak langsung para pengguna bahu-membahu dalam hal
melacak dan memperbaiki bugs yang ada, menambah dan meningkatkan
fungsi dan kemampuan CMS dan memberikan dukungan teknis dan non-
teknis kepada yang membutuhkan. Sehingga prinsip dari komunitas, oleh
komunitas dan untuk komunitas tidaklah terlalu berlebihan untuk
menggambarkan situasi pengembangan CMS Open Source ini. Walaupun
gratis, bukan berarti CMS Open Source tidak memerlukan lisensi dalam
pemakaiannya. Bedanya, lisensi di sini berbentuk sebuah pernyataan yang
biasanya menerangkan bahwasanya software CMS tersebut dapat
dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut dengan syarat semua kredit
dihormati dan kode tetap terbuka untuk umum. Lalu, apakah seseorang
bisa memanfaatkan teknologi ini untuk keperluan komersial? Tentu saja
bisa. Asalkan tidak mengenakan biaya atas CMS yang dipakai kepada
klien, tapi lebih kepada biaya pembuatan dan perawatan website. Saat ini
sudah banyak pihak yang beralih ke CMS Open Source, setelah mengingat
dan menimbang kemampuan yang ditawarkan CMS Open Source tidak
berbeda jauh dengan CMS komersial dan biaya yang terjangkau.
7. Pilihlah CMS yang paling dapat memenuhi semua kriteria yang telah anda
tentukan sebelumnya. Tentunya setelah disesuaikan dengan kemampuan
finansial anda, mengingat implementasi dari CMS bukanlah suatu hal yang
murah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
a. Mengadakan tender, undanglah penyedia CMS yang anda minati untuk
mengikuti tender dan minta mereka memberikan penawaran terbaiknya
kepada anda sebagai bahan pertimbangan.
b. Melalui demonstrasi langsung dari produk CMS yang ada di pasaran. Dari
sini anda dapat melihat dengan mata kepala sendiri, produk mana yang
terbaik bagi anda. c. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh organisasi profesional
independen/konsultan CMS. Secara periodik mereka menyusun daftar
CMS beserta kelebihan dan kekurangannya, sehingga memudahkan anda
mengadakan seleksi tanpa harus berhubungan langsung dengan para
penyedia CMS yang terdapat di daftar tersebut.
d. Melalui search engine, mailing list, atau dari mulut ke mulut. Metode ini
merupakan metode yang paling mudah untuk dilakukan dan juga tidak
mahal. Kekurangannya adalah informasi yang anda peroleh bisa jadi
kurang lengkap atau tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Jadi
adakan juga pemeriksaan silang, bila dibutuhkan.
8. Bila anda memilih CMS komersial, perhatikan bahwa anda membeli lisensi
yang sesuai dengan kondisi organisasi anda. Tidak kurang dan tidak pula
berlebihan. Pergunakanlah pelayanan purna jual dari penyedia CMS anda
sebaik mungkin, karena dengan demikian biaya yang telah anda keluarkan
dapat berbanding lurus dengan hasil yang diperoleh. Mintalah selalu garansi
terhadap produk yang dibeli.
9. Bila anda memilih untuk menggunakan CMS Open Source, perlu disadari
bahwa untuk jenis CMS yang satu ini tidak menyediakan pelayanan purna jual
seperti halnya CMS komersial. Jadi setiap kali ada permasalahan dalam
implementasinya, anda diharapkan dapat mencari jalan keluarnya sendiri.
Atau dengan mengunjungi berbagai forum yang telah disediakan. Singkat
kata, untuk menggunakan CMS Open Source terkadang membutuhkan usaha
lebih keras dan memakan waktu yang banyak. Tapi semuanya dikembalikan
kepada anda sendiri sebagai pengguna.
10. Usahakan secara periodik memperbaharui software CMS yang anda pakai,
dengan demikian dapat menjamin kemutakhiran software dan anda dapat
menikmati semua feature yang ditawarkan dengan baik.
3. INFORMASI
Pada prinsipnya penelitian ini memberikan sharing pengetahuan dan pengalaman
tentang pemanfaatan dan penerapan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
terutama dalam menggunakan teknologi web yang meng-khususkan diri sebagai media
pembelajaran seperti Electronic Book (e-Book), Electronic Learning (e-learning),
Electronic Magazine (e-Zine), e-Laboratory, Web Blog, dan Content Management
System.
3.1 Electronic Book (e-Book)
Buku elektronik atau e-Book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan
komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan
dinamis. Pada e-Book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi,
maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku
konvensional. e-Book tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara
elektronis melalui komputer (Wibawanto, 2007).
e-Book ini berupa file dengan format beragam, ada yang berupa pdf (portable
document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader atau sejenisnya.
Ada juga yang dengan bentuk format htm, yang dapat dibuka dengan browsing atau
internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk format executable (exe).
Jenis e-Book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku
konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan
teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk
(kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5GB),
ataupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 4GB).
Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat ada
pada misalnya Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan
ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-Book
menyedia-kan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur
multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik, misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa
yang dimaksud oleh penyaji.
Pada kebanyakan e-Book menggunakan bentuk format pdf, karena lebih mudah
dalam mempergunakannya dan mudah dalam mengolah security. Cara membuka e-book
ini sangat mudah. Anda dapat mendownload program tersebut (Acrobat Reader 5.0 dan
WinZip 8.0) di berbagai situs, seperti www.download.com.
3.2 Electronic Learning (e-learning)
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya,
menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal
maupun nonformal yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet)
untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang
sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet, sering disebut sebagai
online learning.
Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-
learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik (Seamolec, 2003). Meski beragam
definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi.
Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah
satu bentuk e-learning. Meskipun per definisi radio dan televisi pendidikan adalah salah
satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk
puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet.
Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana
adalah web-site yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara
ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh nara
sumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan, dapat pula disediakan
mailing-list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum
diskusi.
Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang
disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari
manapun selama tersedia akses ke internet (Wibawanto, 2007).
Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik,
pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan
evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-
fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap
muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik
atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh email, kanal
chatting, atau melalui video conference.
Sumber: http://www.elearning.ac.uk/features/whyped
Gambar 2. Model Rancangan Akifitas e-learning
3.3 Media Aplikasi Lainnya
Selain e-Book dan fasilitas e-learning, berbagai aplikasi lain bermunculan dan
kadang saling berintegrasi sehingga menimbulkan sinergi sebagai dampak ikutan perkembangan TIK terutama internet. E-zine dari kata e-magazine, merupakan bentuk
digital dari majalah konvensional. Penerbitan majalah berformat digital memungkinkan
ditekannya ongkos produksi karena tidak perlu mencetak dan distribusi karena sekali
diupload ke server, seluruh dunia bisa mengaksesnya.
Pemutakhiran isinya juga dapat dilakukan dengan sangat cepat sehingga
perkembangan mutakhir dapat disajikan dengan lebih cepat. Termasuk dalam kategori e-
zine ini adalah e-newspaper yang berfokus pada berita terkini dan e-journal yang
memfokuskan diri pada laporan hasil-hasil penelitian.
E-laboratory, merupakan bentuk digital dari fasilitas dan proses-proses
laboratorium yang dapat disimulasikan secara digital. Pada dasarnya, perangkat lunak ini
adalah perangkat lunak animasi dan simulasi yang dapat dikemas dalam keping CD, DVD
maupun disajikan pada web-site sebagai web-based application (perangkat lunak yang
berjalan pada jaringan internet).
Blog atau weblog adalah perkembangan mutakhir di bidang web-based application.
Ide semula adalah menyediakan fasilitas electronic diary atau buku harian elektronik
untuk remaja. Pengguna dapat mengisi buku harian tersebut semudah menulis email,
mengunggah (upload) ke server hanya dengan meng-klik ikon, dan hasilnya adalah
tayangan tulisan di layar browser.
Pemakai internet di manapun berada dapat melihat publikasi tersebut dengan
mengakses alamat situs, misalnya: http://www.unnes.info
Dari sisi kandungan isi, blok sekarang banyak berisi gagasan, ide, dan opini pribadi
tentang satu masalah yang menarik secara subyektif.
Meskipun akurasi informasi yang tersaji masih bisa diperdebatkan, tetapi yang
penting adalah blog memungkinkan seseorang tanpa pengetahuan desain website dapat
dengan mudah membuat website pribadi dan mengelola maupun memutakhirkan isinya
dengan sangat mudah. Kemudahan lain adalah tersedianya banyak server blog gratis.
Dalam konteks pemanfaatannya bagi proses pembelajaran, kandungan isi blog
pembelajar, misalnya, dapat menjadi umpan balik bagi fasilitator.
3.4 Pengaruh Penggunaan Media TIK 3.4.1 Pemanfaatan Media E-Learning
Dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang konvensional atau tradisional,
e-learning memang memiliki beberapa kelebihan diantaranya (Santosa, 2005): 1) E-
learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih, 2)
Ekonomis (dalam kasus tertentu), 3) E-learning dapat mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis (dalam kasus tertentu), 4) E-
learning dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih
ekonomis (dalam kasus tertentu), dan 5) E-learning mempermudah interaksi antara
peserta didik dengan bahan/ materi, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta
didik.
Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan belajar
setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dari sisi pengajar atau dosen, e-learning memiliki keunggulan diantaranya adalah:
1) Melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir, 2) Mengembangkan diri atau
melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya, dan 3) Mengontrol kegiatan
belajar peserta didik.
3.4.2 Pemanfaatan Media Web Blog
Berbeda dengan e-learning, pemanfaatan Web Blog lebih kepada memberi
kemampuan dosen dan mahasiswa dalam hal menulis baik dalam tulisan ilmiah maupun
tulisan non-ilmiah. Seperti kita ketahui bahwa salah satu titik lemah bagi mahasiswa
adalah dalam hal menulis terutama dalam bentuk karya ilmiah.
Sehubungan dengan peningkatan kemampuan menulis, pemanfaatan media blog
sangatlah sesuai dengan karakteristik pembelajaran menulis. Dengan blog, mahasiswa
bisa menulis apapun pada bagian blog yang telah ada, termasuk memberi tambahan
penekanan atau informasi dengan media lain yang juga telah tersedia, seperti audio,
video, atau link ke alamat laman (situs) relevan lainnya. Secara teknis, membuat blog tidaklah sulit, karena tidak memerlukan pengetahuan
pemrograman dan sintaks yang rumit. Mahasiswa hanya tinggal mengisi slot-slot yang
sudah ada, seperti halnya mengetik, kemudian tinggal dipublikasikan dan blog mereka
sudah bisa dilihat oleh seluruh orang didunia. Jika ada kesalahan, hal tersebut bisa
langsung diperbaiki. Jadi, membuat blog sangatlah mudah, sepanjang ada koneksi.
Blog sebagai wadah curahan ide dan tulisan mahasiswa akan sangat bermanfaat
bagi mereka karena blog sebagai media online mampu memberikan audiens riil bagi
tulisan mahasiswa. Jika selama ini, dosen adalah satu-satunya orang yang membaca
tulisan mahasiswa, dengan media blog, tulisan mereka dapat dibaca oleh teman-teman
mereka, baik yang sekelas maupun di luar kelas, bahkan di tempat-tempat lain, orang tua
mereka, dan mereka yang memiliki akses ke internet.
Tanpa disadari, potensi audiens riil ini memberikan ‘tuntutan’ sekaligus
kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan hasil karya mereka yang terbaik.
Diharapkan hal ini juga akan memberikan motivasi yang lebih baik bagi peningkatan
kompetensi menulis mahasiswa.
Lebih lanjut, sesuai dengan beberapa faktor yang telah disebutkan sebelumnya,
blog dipercaya akan sangat membantu peningkatan prestasi mahasiswa dalam
pembelajaran menulis. Rasional tindakan tersebut adalah sebagai berikut (Santosa, 2005):
1) Mahasiswa akan dibiasakan untuk berkerja melewati proses kegiatan menulis, mulai
dari outline, membuat draft, sampai tulisan final dimana di setiap proses tersebut. Hasil
tulisan mahasiswa dari outiline, draft sampai tulisan final yang telah disetujui atau
dikoreksi di-upload di blog mereka sehingga memberi kebanggaan dan dorongan untuk
berbuat yang terbaik untuk ditunjukkan ke semua orang yang memiliki akses ke blog
mereka, 2) Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan peer correction, dimana
mereka bisa saling melihat dan memberi komentar pekerjaan temannya untuk hasil yang
lebih baik sebelum dikoreksi oleh dosen. Hal ini sudah barang tentu akan membantu
dosen juga mengingat mengoreksi tulisan mahasiswa tidaklah mudah mengingat jumlah
kelas dan mahasiswa yang diajar, 3) Dari awal, standar penilaian yang akan digunakan
untuk mengoreksi pekerjaan mahasiswa diberikan dan dijelaskan sehingga masing-
masing pihak paham akan apa yang semestinya ditekankan atau diperbaiki, dan 4) Untuk
memberi kreativitas dan inovasi, media blog akan digunakan. Mahasiswa akan dijelaskan
terlebih dahulu bagaimana membuat blog, kemudian mengisi tulisan di dalamnya, dan bagaimana memberi komentar atas tulisan teman-temannya melalui media tersebut.
Kemudian, seluruh blog mahasiswa didaftarkan oleh dosen dalam suatu wadah blog baru.
Hal ini bertujuan mirip seperti mailing list (hal yang sama bisa dilakukan dengan media
RSS/Rich Summary Site Feed/Really Simple Syndicate) dimana ketika seseorang yang
meng-upload tulisan, sistem blog itu akan secara otomatis ‘memberi tahu’ pemilik blog
lainnya yang sudah tergabung dalam suatu wadah tadi. Ini akan jauh memudahkan
mahasiswa dan dosen. Jika tidak, agak sulit tampaknya untuk mengetahui apakah
seseorang sudah menulis sesuatu atau belum kecuali yang bersangkutan memang sengaja
masuk ke blog temannya.
Dalam pembelajaran menulis, mahasiswa juga harus memahami pengetahuan akan
elemen-elemen dasar tulisan, pengetahuan akan komponen-komponen yang membentuk
suatu tulisan yang padu (unity) dan koheren (coherence), serta kompetensi menulis
berdasarkan jenis-jenis tulisan.
Dalam hal ini, mahasiswa dapat menuangkan ide-idenya dan mengekspresikan
perasaannya dalam bentuk tulisan yang baik dan efektif. Baik artinya paragraf tersebut
merupakan suatu kesatuan yang padu dan koheren. Efektif dimaksudkan bahwa tulisan
mereka nantinya mampu menarik perhatian pembaca sekaligus mampu menyampaikan
pesan yang ingin dituangkan secara tepat dan baik.
Dengan memanfaatkan blog sebagai media jurnal online dalam pembejaran menulis,
kompetensi menulis mahasiswa dapat ditingkatkan. Peningkatan kompetensi ini
diharapkan berimbas pada peningkatan kompetensi berbahasa Inggris mahasiswa yang
meliputi aspek-aspek keterampilan bahasa lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan
berbicara serta komponen-komponen bahasa, seperti pelafalan, struktur, pilihan kata,
kosakata, dan lainnya.
3.4.3 Pemanfaatan Jejaring Sosial untuk Pembelajaran
Pemanfaatan internet dekade terakhir ini mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Media internet tidak lagi menjadi hanya sekedar media
berkomunikasi semata, namun juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia
bisnis, industri, pendidikan dan pergaulan sosial. Khusus mengenai jejaring
pergaulan sosial atau pertemanan melalui dunia internet, atau dikenal sebagai social network, pertumbuhannya cukup mencengangkan. Salah satu contoh, situs
Facebook yang kini telah memiliki sekitar 200 juta pengguna dengan hampir 1,5
juta penggunanya ada di Indonesia. Tren pemanfaatan sosial network ini
sebenarnya menjadi peluang yang cukup menarik untuk dimanfaatkan sebagai
salah satu media pembelajaran.
Ada banyak sarana dan fitur-fitur facebook yang bisa dipakai untuk
penunjang sarana pembelajaran. Berikut beberapa contohnya:
1. Facebook Share. Ini merupakan fitur dasar di facebook. Fitur ini pastinya juga
bisa digunakan sebagai sarana untuk membantu pembelajaran. Siapapun bisa
men-share apapun (tulisan singkat, link, gambar, video dsb) ke semua teman-
temannya.
2. Facebook Quiz. saat ini sudah banyak quiz-quiz yang beredar di facebook.
Rata-rata hanya quiz yang dibuat untuk sekedar iseng. Fitur ini sejatinya bisa
dipakai untuk melakukan quiz online. Sang guru bisa membuat quiz-nya
dengan mudah kemudian menyuruh seluruh muridnya untuk mengerjakan quiz
tersebut.
3. Facebook Note. Dengan sarana ini sang guru bisa memancing murid-muridnya
saling berdiskusi mengenai topik tertentu. Sang guru cukup membuat note
disana kemudian men-tag (”men-tag” bahasa Indonesianya yang enak
didenger apa ya??) seluruh muridnya untuk memancing diskusi.
4. Facebook Apps. Dengan fitur ini hampir segalanya bisa dilakukan. Salah
satunya adalah dengan membuat sebuah game edutainment pada platform
facebook Apps ini. Salah satu contoh Facebook Apps game edutainment yang
cukup terkenal dan banyak dimainkan adalah
5. Geo Challenge. Sebuah aplikasi game untuk menguji pengetahuan geografis
dari pemain-pemainnya.
Paling tidak itu 5 contoh pemanfaatan facebook sebagai media bantu
pembelajaran. Tentunya pemanfaatan facebook ini pasti akan digandrungi oleh
para murid karena disana mereka bisa belajar sambil bersenang-senang.
4. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penjelasan dan uraian sebelumnya, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1) Perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi pola pikir dan kebiasaan
masyarakat dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan.
2) Teknologi Web menjadi garda terdepan dalam jembatan penyampaian dan
penyebaran informasi.
3) Adanya media e-learning, e-Book, dan Web Blog telah terbukti menjadi alternatif
bagi kalangan pendidikan dalam berinteraksi dalam proses pembelajaran.
4) Media TIK juga telah dianggap berhasil dalam meningkatkan motivasi dan minat
belajar bagi para siswa atau mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
El Diablue, Perkembangan Teknologi Web, http://eldiablue.wordpress.com, diakses Mei
2009.
Hari Wibawanto, Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan Perkembangannya.
Seminar Tantangan dan Peluang Pembelajaran TI&K di Sekolah di Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, 2007.
Idwan, Pembelajaran berazas media teknologi informasi, http://jurnal-
media.com/tik/~idwan.pdf, diakses Mei 2009.
Kementerian Negara Riset dan Teknologi. 2006. Buku Putih. Penelitian Pengembangan
dan Penerapan IPTEK Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-
2025. Jakarta: Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Loyalty Build, Loyaltybuild winning customer,
http://loyaltybuild.com/approach/loyaltybuild-approach.html, diakses Mei 2009.
Made Santosa, Pemanfaatan Blog (Jurnal Online) Dalam Pembelajaran Menulis,
Universitas Pendidikan Ganesha, 2007.
Norton, Priscilla; dan Spargue, Debra; (2001), “Technology Teaching”, Allyn and Bacon,
Boston, USA.
Rahayu, 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia. Jurnal
Pendidikan dan Budaya (EDUCARE).
antosa, M. H. 2005. Pengembangan Model Pembelajaran Diktatori Berbasis Multimedia
(Multimedia-Based Dictatory Learning) untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Dictation pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Negeri
Singaraja. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
SEAMOLEC. 2003. e-Learning di Indonesia dan Prospeknya di Masa Mendatang.
Makalah. Disajikan pada Seminar Nasional E-Learning perlu E-Library di
Universitas Kristen Petra Surabaya pada 3 Februari 2003.
www.google.co.id
0 comments:
Posting Komentar