Data Warehouse
Apabila berbagai basis data selama beberapa tahun selalu dipelihara dan dikumpulkan maka kumpulan berbagai data periodik ini bisa disebut sebagai data warehouse. Kumpulan basis data ini dapat menjadi bahan untuk analisis data dan terutama untuk mendukung pengambilan keputusan, dan pada umumnya tidak digunakan oleh organisasi untuk memproses transaksi. Sistem untuk transaksi data harian biasa disebut sebagai On Line Transaction Processing (OLTP), sebagai perbandingan berikut ini disajikan tabel perbedaan Data Warehouse dan OLTP.
TABEL: Perbandingan antara Data Warehouse dan OLAP
Data Warehouse
OLTP
* Lebih cendrung menangani data masa lalu
* Data disimpan dalam satu macam platform
* Melayani permintaan insidentil, tak berstruktur, dan bersifat heuristik
* Mendukung pengambilan keputusan strategis
* Data diorganisasi menurut subjek, misalnya menurut produk, supplier
* Ber-orientasi pada analisis
* Dapat mendukung kelompok manajerial yang berjumlah sedikit
* Menangani data masa kini
* Data bisa saja tersimpan dalam berbagai platform
* Melayani permintaan yang periodik atau berulang
* Mendukung pengambilan keputusan operasional (sehari-hari)
* Data diorganisasi menurut fungsi, misalnya menurut penjualan atau menurut produksi
* Ber-orientasi pada transaksi
* Mendukung kelompok kerja operasional, berjumlah banyak
Sumber data dari Data Warehouse adalah data operasional dalam suatu organisasi seperti data pelanggan, data produk, dsb, kemudian ditambah dengan data eksternal misalnya dari Internet seperti data pemasok, dan data komersial lainnya.
Data Warehouse bersifat multidimensional, lebih dari dua dimensi, sementara tabel relasional untuk OLAP hanya berdimensi dua. Sebagai contoh berikut ini adalah tayangan data tiga dimensi dari data pembelian barang selama beberapa tahun.
GAMBAR : Gambaran Data Tiga Dimensi
Berdasarkan susunan data dimensional seperti diatas, analisis data dapat dilakukan misalnya untuk menjawab pertanyaan : “Berapa jumlah barang-1 yang disalurkan oleh pemasok-2 antara tahun (n-3) sampai dengan tahun (n-1)?”. Persoalan utama yang mungkin dihadapi adalah volume data warehouse tentu sangat besar sehingga diperlukan teknologi pemrosesan paralel seperti Symmetric Multi Processor (SMP) atau Massively Parallel Processor(MPP).
Data Warehouse dapat dibangun menggunakan program aplikasi yang dirancang sendiri, tetapi tersedia beberapa perangkat lunak yang dipasarkan khusus untuk membangun data warehouse pada suatu organisasi, antara lain:
* SourcePoint (Software AG)
* HP Intelligent Warehouse (Hewlett Packard)
* FlowMark (IBM)
Laudon dan Laudon (1998) dalam bukunya menuliskan beberapa langkah untuk membangun data warehouse organisasi, yaitu:
1. Menentukan misi dan sasaran bisnis yang akan dicapai dengan membangun data warehouse.
2. Melakukan identifikasi komponen data yang diperlukan dari basisdata operasional untuk membangun data warehouse.
3. Merancang struktur basis data untuk data warehouse.
4. Membangun kebijakan dalam mengarsipkan data lama sehingga ruang penyimpanan bisa diatur sedemikian rupa agar eksekusi program analisa data tidak terlalu lamban.
5. Mentransfer data operasional secara periodik ke dalam basis data warehouse.
Selain data warehouse dikenal pula istilah data mart yang tidak merupakan bagian dari data warehouse untuk melayani kebutuhan organisasi dalam lingkup yang lebih sempit, misalnya kebutuhan bagian atau departemen tertentu dalam organisasi. Perbedaan antara data warehouse dan data mart antara lain:
* Data mart difokuskan untuk keperluan pemakai yang terkait dalam sebuah departemen atau suatu fungsi bisnis.
* Data mart biasanya mengandung data operasional yang tidak terlalu rinci seperti pada data warehouse.
* Data mart umumnya mengandung informasi yang lebih sedikit dibanding dengan data warehouse.
Beberapa contoh produk data mart adalah sebagai berikut:
* SmartMart (IBM)
* Visual Warehouse (IBM)
* PowerMart (Informatica)
0 comments:
Posting Komentar